BeritaTeaser

WALHI Tolak Kereta Gantung Rinjani

Berkembangnya wacana/isu pembangunan kereta gantung  di sekitar Taman Nasinal Gunung Rinjani (TNGR) oleh pemerintah provinsi NTB melalui banyak media dalam beberapa hari terakhir, memunculkan banyak respon publik.Publik terkejut dengan pemberitaan media bahwa  akan dilakukan launcing pembangunan kereta gantung di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani yang tidak memiliki desain pembangunannya (tata ruang) dan tidak di dahului dengan koordinasi dengan kementrian LHK,TNGR, dan tentu di pertanyakan publik tentang sudi kelayakannya dan dokumen lain yang semestinya juga disampaikan ke publik. Oleh karena itu melalui rilis ini WALHI NTB dari masukan,  bacaan dan Analisa terkait hal tersebut kami  menyampaikan beberapa pandangan dan tanggapan atas wacana tersebut sebagai berikut :

  1. Gunung Rinjani merupakan  sumber kehihupan masyarakat Pulau Lombok yang harus terus dijaga kelestarian alammnya.Kondisi saat ini saja sedang mengalami kerusakan yang sangat pasrah karena perambahan hutan, illegal loging, alih fungsi lahan yang setiap tahun berimpilkasi pada munculnya berbagai bencana seperti banjir bandang, kekeringan dan lain-lain.
  2. Proyek  pembangunan kereta gantung di sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani  ini akan memberi dampak perusakan lingkungan oleh commercial facilities development, karena jelas akan terjadi perubahan bentang alam yang signifikan apalagi luasan areal yang akan diminta izinnya lebih dari 500 ha.
  3. Proyek pembangunan  kereta gantung di Taman Nasional Gunung Rinjani, melalui Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah  adalah kebijakan yang tergsa-gesa.Sampai saat ini belum ada feasibility studiy atau kajian kelayakannya, kemudian tidak ada kajian lingkungan hdup strategis (KLHS), yang dilakukan,  yang kemudian dilakukan  izin lingkungan berupa AMDAL yang akan memberikan informasi detail desain proyek tersebut untuk kemudian mendapat respon secara luas oleh publik. Rinjani sumber kehidupan masyarakat Pulau Lombok  yang pasti akan  dampak dari adanya proyek tersebut, apalagi launcing pembangunan akan dilakukan pada bulan Mei 2020
  4. Terganggunya ekosistem TNGR dan terganggunya habitat flora dan fauna di sepanjang jalur kabel kereta gantung dan tiang pancang kereta gantung, dan  intensitas beroperasinya fasilitas ini akan mengubah perilaku dan pergerakan fauna yang bisa menyebabkan kepunahan.
  5. Pembangunan yang akan dilakukan kan merusak bentang alam atau visual pollution dan perubahan fasilitas yang ada akibat eksploitasi sekitar proyek  kereta gantung   idak bisa di re-use kembali di waktu mendatang.
  6. Kawasan Rinjani adalah kawasan adat (the cultural heritage) dan bahkan menjadi world heritage dan diakui sebagai kawasan UNESCO Global Geopark yang harus dijaga nilai-nilai yang melekat padanya. Sakral bagi orang Sasak di Pulau Lombok.
  7. Akan memunculkan masalah sampah yang lebih serius dari saat ini, dimana saat ini saja pengendalian sampah di sekitar TNGR masih sulit diatasi apalagi setelah adanya kereta gantung tersebut yang jumlah kunjungan meningkat maka kan semakin sulit mengendalikan sampah.
  8. Para Porter  dan warga yang menggantungkan hidupnya dari pendakian Rinjani akan hilang mata pencahariannya hanya untuk ambisi proyek kereta gantung yang aliran uangnya akan kembali ke investornya/pemodal, dan rakyat akan menjadi penonton. Kebijakan atas rencana pembangunan proyek fantasi kereta gantung di kawasan Geopark Internasional Rinjani sungguh ‘melukai’ rasa cinta alam kita yang  justru di saat kita sedang gencar-gencarnya melakukan upaya konservasi dan proteksi lingkungan. Di tengah- tengah  bencana lingkungan dan hilangnya sumber daya air yang semakin parah, contoh kecil saat ini debit air Lombok Tengah hanya sekita 40-70 liter/detik (PDAM Loteng), yang mana warga Lombok Tengah menjerit kekukarngan air yang harusnya menjadi perhatian serius yang harus ditangani pemerintah.

Dari pandangan diatas maka WALHI NTB menolak pembangunan kereta gantung di sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR)  karena  lingkungannya tidak mendukung  dan menolak ekspolitasi alam Rinjani  untuk investasi yang mengatasnamakan kesejahteraan  tapi  justru akan mendatangkan kemsikinan, bencana dan kemudaratan

WALHI  mendesak kepada Gubernur NTB dan jajarannya untuk menghentikan rencana pembangunan kereta gantung tersebut. Rakyat tidak butuh kereta gantung karena kehidupan  rakyat tergantung pada kelestarian  alam Rinjani sebagai sumber kehidupan.

 

Salam Lestari

 

Eksekutif Daerah WALHI NTB

Murdani

 

Previous post

SOLUSI PARIWISATA INDONESIA DI TENGAH ANCAMAN WABAH VIRUS CORONA

Next post

Teater Rudat Melawan Rentenir

Mayung

Mayung

No Comment

Leave a reply